Di kawasan Asia-Pasifik, pasar kemasan terus berkembang dengan cepat, didorong oleh kebijakan ekonomi sirkular, regulasi yang semakin ketat, serta percepatan inovasi material. Pusat manufaktur dan konsumsi utama seperti China, Jepang, Korea Selatan, serta berbagai negara Asia Tenggara kini mendefinisikan ulang cara kemasan dievaluasi, tidak lagi sekadar dari sisi biaya dan fungsi dasar, tetapi juga berdasarkan kinerja keberlanjutan, kesiapan regulasi, dan kemampuan implementasi secara skala besar.
Kebijakan Ekonomi Sirkular yang Mempercepat Perubahan Material

Peralihan China menuju kemasan berkelanjutan sangat erat kaitannya dengan arah kebijakan ekonomi sirkular nasional serta sinyal regulasi yang memengaruhi pemilihan material di seluruh pasar. Beberapa pendorong utamanya meliputi:
1. Pengurangan kemasan berlebihan
Kebijakan dan pedoman yang berlaku semakin menekan praktik overpackaging, mendorong brand untuk menyederhanakan struktur kemasan dan mengurangi penggunaan material yang tidak diperlukan.
2. Preferensi terhadap material yang dapat didaur ulang dan terbarukan
Material kemasan yang dapat masuk ke dalam sistem daur ulang yang sudah ada, terutama berbasis kertas dan serat, semakin diprioritaskan dibandingkan alternatif yang sulit didaur ulang.
3. Tekanan untuk meninggalkan plastik multilayer yang kompleks
Struktur multilayer yang menyulitkan proses daur ulang kini mendapat sorotan lebih besar, sehingga minat terhadap desain material yang lebih sederhana dan mudah didaur ulang terus meningkat.
4. Penguatan tanggung jawab produsen
Brand dituntut untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar terhadap dampak limbah kemasan, sehingga pertimbangan material dan akhir siklus hidup kemasan dilakukan sejak tahap desain.
5. Investasi pada sistem daur ulang dan pemulihan
Peningkatan berkelanjutan pada infrastruktur pengumpulan, pemilahan, dan daur ulang semakin mendukung penggunaan material yang selaras dengan prinsip ekonomi sirkular dan pemulihan skala besar.
Baca Juga Foopak kembali ke China untuk menghadiri China International Import Expo (CIIE) di tahun 2025!
Tren Kemasan APAC yang Perlu Diperhatikan

Di luar faktor regulasi, persaingan pasar dan kemajuan teknologi juga membentuk fase berikutnya dari tren kemasan di China dan kawasan APAC. Sejumlah perkembangan menjadi semakin relevan di sektor makanan dan minuman, foodservice, ritel, serta e-commerce.
Smart & Connected Packaging
Digitalisasi menjadi pembeda utama di lanskap ritel Asia yang sangat kompetitif. Solusi smart dan connected packaging melalui QR code, NFC, dan fitur traceability semakin banyak diadopsi untuk meningkatkan transparansi dan kepercayaan konsumen.
Teknologi ini mendukung autentikasi produk dan pencegahan pemalsuan, meningkatkan visibilitas rantai pasok, serta membuka peluang interaksi langsung dengan konsumen melalui konten digital. Pada kategori yang diatur ketat seperti makanan dan minuman, smart packaging juga berperan dalam memperkuat komunikasi keamanan pangan dan kepatuhan regulasi.
Inovasi Material
Inovasi material terus dipercepat seiring brand mencari alternatif yang mampu menyeimbangkan keberlanjutan, performa, dan efisiensi operasional. Hal ini mencakup pengembangan material berbasis serat dengan barrier tinggi, strategi lightweighting untuk mengurangi penggunaan material, serta teknologi coating yang lebih baik tanpa mengorbankan kemampuan daur ulang.
Alih-alih mengandalkan struktur multilayer yang kompleks, pengembangan kemasan kini semakin dipandu oleh prinsip design-for-recycling. Material dirancang sejak awal agar kompatibel dengan sistem daur ulang yang ada, sekaligus tetap memberikan perlindungan terhadap kelembapan, minyak, dan cairan sesuai kebutuhan penggunaan nyata.
Format Kemasan Berkelanjutan
Format kemasan berkelanjutan semakin mendapat perhatian. Kemasan berbasis serat, paperboard yang dapat didaur ulang, serta material terbarukan mulai diadopsi secara luas pada aplikasi foodservice, takeaway, QSR, dan ritel.
Brand memprioritaskan format yang mudah terintegrasi dengan alur daur ulang yang telah mapan, mengurangi ketergantungan pada plastik berbasis fosil, dan selaras dengan target ekonomi sirkular. Pendekatan keberlanjutan ini dilakukan secara pragmatis, dengan tetap menjaga aspek keamanan pangan, umur simpan, dan performa operasional.
Peran Foopak di Ekosistem Kemasan APAC
Seiring berkembangnya ekosistem kemasan di kawasan APAC, Foopak Foopak mendukung brand dalam menavigasi kebutuhan regulasi, performa, dan keberlanjutan.
Foopak Bio Natura adalah paperboard berbasis serat dengan barrier tinggi yang dirancang khusus untuk kebutuhan kemasan di kawasan ini. Material ini memberikan perlindungan terhadap kelembaban, minyak, dan cairan, sekaligus tetap dapat didaur ulang dan diproses ulang melalui sistem daur ulang kertas standar.
Terbuat dari serat terbarukan dan memenuhi standar keamanan pangan global, Foopak Bio Natura cocok untuk berbagai aplikasi, termasuk foodservice, QSR, takeaway, produk beku, dan makanan kering.
