Step-by-Step: Calculating the Life Cycle Impact of Packaging Materials
Step-by-Step: Calculating the Life Cycle Impact of Packaging Materials

Langkah-Langkah Mengukur Life Cycle Assessment pada Kemasan

Seiring sustainability menjadi prioritas utama, regulator dan konsumen kini mengharapkan perusahaan packaging untuk mengurangi dampak lingkungan mereka dan mendukung klaim tersebut dengan data yang jelas. Di sinilah Life Cycle Assessment (LCA) berperan. Dengan menganalisis seluruh perjalanan material kemasan, mulai dari ekstraksi bahan baku hingga akhir masa pakainya, LCA memberikan wawasan yang dibutuhkan perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih cerdas dan ramah lingkungan.

Mengapa LCA Semakin Diperhatikan?

Life Cycle Assessment (LCA) semakin diperhatikan karena memberikan gambaran menyeluruh tentang dampak lingkungan suatu produk, dari awal hingga akhir. Berbeda dengan klaim sustainability secara umum, LCA menggunakan metode yang terstandarisasi untuk mengidentifikasi tahap-tahap dalam siklus hidup produk yang menghasilkan emisi, limbah, atau konsumsi energi paling tinggi.

Bagi perusahaan, ini berarti mereka tahu secara tepat di mana harus bertindak dan memperbaiki proses. Bagi konsumen, ini menghadirkan klaim sustainability yang lebih terpercaya. Dengan adanya regulasi baru di kawasan seperti Uni Eropa, LCA juga menjadi alat penting untuk memastikan kepatuhan.

Apa yang Diukur oleh LCA?

LCA menilai berbagai jenis dampak lingkungan sepanjang siklus hidup kemasan. Biasanya, hal ini mencakup:

1. Ekstraksi Bahan Baku

Proses dimulai dengan pengambilan sumber daya alam, yang dapat menyebabkan konsumsi energi, gangguan lahan, dan emisi, tergantung pada bagaimana bahan seperti kayu, minyak, atau mineral diperoleh.

Baca Juga Are Renewable Materials the Key to Reducing Environmental Impact?

2. Produksi/Manufaktur

Pada tahap ini, fokusnya adalah pada operasi pabrik, di mana listrik, bahan bakar, air, dan bahan kimia digunakan, serta limbah dan emisi dihasilkan saat mengubah bahan baku menjadi produk jadi.

3. Distribusi/Transportasi

Memindahkan produk melalui rantai pasok menambah jejak lingkungan, karena transportasi membutuhkan bahan bakar, menghasilkan emisi, dan sering melibatkan kemasan tambahan untuk melindungi produk.

4. Tahap Penggunaan (Use Phase)

Dampak lingkungan selama tahap penggunaan tergantung pada jenis produk, karena beberapa produk membutuhkan energi atau menghasilkan limbah saat digunakan. Untuk kemasan, fase ini umumnya memiliki dampak lebih kecil dibandingkan kategori produk lainnya.

5. Akhir Masa Pakai (End-of-Life)

Tahap terakhir mempertimbangkan bagaimana produk diperlakukan setelah dibuang. Proses seperti daur ulang, komposting, pembakaran, atau pembuangan ke tempat pembuangan akhir menghasilkan dampak berbeda terhadap emisi, pemulihan sumber daya, dan limbah.

Memulai LCA untuk Kemasan Anda

Bagi brand dan produsen kemasan, memulai LCA tidak harus terasa rumit.

1. Tentukan Tujuan

Tentukan apa yang ingin Anda ketahui dari LCA. Misalnya, membandingkan cangkir kertas dengan cangkir plastik, atau mengukur total jejak lingkungan dari kemasan takeaway Anda. Lingkup yang jelas membantu proses tetap terfokus.

2. Lakukan Pemetaan Siklus Penggunaan

Buat daftar setiap tahap yang dilalui kemasan Anda, mulai dari bahan baku dan produksi hingga transportasi, penggunaan oleh konsumen, dan akhir masa pakai. Bahkan garis besar saja sudah membantu mengidentifikasi di mana dampak terbesar mungkin terjadi.

3. Kumpulkan Data

Mulailah dengan data dasar, seperti berat kemasan, jenis bahan yang digunakan, jarak transportasi, dan cara konsumen biasanya membuangnya. Gunakan informasi dari pemasok jika memungkinkan, dan andalkan database standar jika data spesifik tidak tersedia.

4. Ukuran Dampak Utama terhadap Lingkungan

Fokus pada beberapa metrik yang paling relevan untuk bisnis F&B, seperti jejak karbon, penggunaan air, dan kemampuan didaur ulang. Ini membuat LCA pertama tetap terkelola sambil memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti.

Baca Juga Anggaran Karbon Sisa 2 Tahun Lagi, Apa Konsekuensinya?

5. Identifikasi Area dengan Dampak Terbesar dan Uji Perbaikan

Anda tidak perlu menyelesaikan semuanya sekaligus. Mulailah dengan membuat LCA baseline untuk melihat dampak keseluruhan kemasan Anda. Jika masalah terbesar ada pada tahap pembuangan, memilih bahan yang dapat didaur ulang atau dikompos dapat mengurangi dampak akhir masa pakai. Fokus pada satu tahap setiap kali, lalu pantau perbaikan secara bertahap.

Transparansi Sustainability Dimulai dari Sini

Dengan mengadopsi LCA, brand beralih dari sekadar janji soal sustainability menjadi bukti berbasis ilmu yang dapat diverifikasi. Banyak perusahaan menggunakan hasil LCA mereka untuk menerbitkan Environmental Product Declarations (EPD), dokumen yang diverifikasi pihak ketiga yang membuat klaim sustainability lebih kredibel dan memungkinkan perbandingan yang adil antar produk. Transparansi semacam ini tidak hanya membantu dalam kepatuhan regulasi, tetapi juga memperkuat kepercayaan konsumen dan reputasi brand.

Tim Foopak Paperboard dikembangkan dengan keyakinan bahwa sustainability harus selalu sejalan dengan fungsionalitas dan desain. Solusi paperboard kami yang dapat didaur ulang dirancang untuk membantu brand mengurangi ketergantungan pada plastik dan meningkatkan kinerja LCA mereka. Seiring regulasi dan tuntutan konsumen terus berkembang, Foopak siap bekerja sama dengan Anda untuk menciptakan kemasan yang berkinerja baik hari ini sekaligus tetap bertanggung jawab di masa depan.

Scroll to Top